Selasa, 29 Desember 2015

15 Tips Keren Ketika Menghadapi Ujian

Nah, berikut ini merupakan tips-tips yang sudah teruji untuk belajar dan menghadapi ujian tengah semester atau akhir semestermu yang bisa membuat perbedaan besar dalam hasil ujianmu, serta berpengaruh untuk membuat liburanmu menjadi lebih tenang nantinya: 


Hitung waktu mundur

Banyak mahasiswa ketika mulai memikirkan tentang persiapan sebelum ujian melihat tanggal mulainya ujian, kemudian menghitung waktu mundur. Misalnya, ujian Biologi hari Rabu? Berarti gue perlu belajar kira-kira 2 atau 3 hari. Kayaknya gue kudu belajar mulai hari Minggu. Jauh lebih baik lagi kalau kamu mulai menghitung sejak jauh-jauh hari. Tujuh hari? Kalau gitu gue bagi jadi tujuh mata kuliah dan belajar tiap mata kuliah tiap hari. Kira-kira seperti itu.


Tetapkan beberapa komitmen

Kamu bakal nyadar bahwa akan sangat lebih mudah belajar jika meluangkan waktu ekstra untuk belajar. Tunda dulu hal-hal atau sosialisasi yang nggak penting ataupun komitmen keluarga. Dan untuk yang punya pekerjaan paruh waktu, coba jika memungkinkan untuk mengambil 10 hari libur untuk persiapan minggu-minggu ujian akhir, atau kalau nggak boleh, minta pengurangan jam kerja.

Meski hanya beberapa jam, waktu ekstra yang kamu luangkan secara strategis untuk belajar akan membuat perbedaan berarti antara mengerjakan dengan apa adanya saat ujian dan mengerjakan dengan sangat baik.

Rahasianya adalah biasanya akan ada mata kuliah yang dosennya bakal ngasih kamu tugas akhir semester. Kalau bisa menyelesaikan makalah atau tugas akhir semester seminggu sebelum minggu terakhir kelas aktif, hal ini akan memperbanyak waktu tambahan buat belajar persiapan ujian akhir.


Bagi waktu belajarmu

Beberapa mahasiswa berpikir mereka harus menggunakan waktu dengan seimbang untuk mempersiapkan setiap mata kuliah yang bakal diujikan. Sebaliknya, bagilah proporsi waktu belajarmu tergantung pada mata kuliah yang mana yang cenderung lebih sulit untukmu, dan mata kuliah mana yang sudah kamu pahami dengan baik. Luangkan waktu lebih untuk mata kuliah yang menurutmu sulit.


Cari tahu apa saja yang bakal diujikan

Salah satu hal yang paling penting yang perlu kamu diperjelas adalah materi yang mana saja yang bakal diujian akhir. Apakah membaca atau sesi diskusi termasuk hal yang diujikan, atau ujiannya hanya difokuskan secara eksklusif pada materi kuliah saja? 

Apakah ujian akhir berkonsentrasi pada materi setelah ujian tengah semester saja, ataukah materinya yang komprehensif atau kumulatif satu semester? Mengetahui sejauh dan sebatas mana materi ujian yang akan diujikan, tentunya akan mempermudahmu untuk mengorganisir dan menyusun strategi belajarmu.


Ketahui tipe soal dosen

Biasanya dalam membuat soal ujian, dosen punya strategi pengujian yang berbeda antara satu dosen dengan dosen lainnya. Ada dosen yang cuma memberimu satu atau dua soal dengan pertanyaan besar yang biasanya jawabannya juga panjang banget. 

Ada juga dosen yang membuat pertanyaan singkat yang lebih terfokus, masing-masing soal mencakup setiap bab yang bisa dipelajari dari materi kuliah. Sebelum mulai belajar, pastikan kamu tahu tipe-tipe soal yang biasanya diujikan dosen tersebut seperti apa.


Pelajari soal tahun lalu atau yang sering muncul saat di kelas

Di kebanyakan kelas perguruan tinggi, ada banyak sumber yang tersedia yang memberimu informasi tentang apa saja pertanyaan yang akan muncul di ujian akhir. Kadang-kadang, dosen atau asisten dosen akan secara sederhana memberikan petunjuk kecil tentang pertanyaan apa yang baiknya diujikan di ujian akhir nanti. 

Tapi di lain waktu, ternyata pertanyaan tersebut ada di tempat terbuka. Panduan pembelajaran, contoh soal tahun sebelumnya yang bisa kamu dapatkan dari senior, atau serangkaian rangkuman pertanyaan yang dibahas di kelas bisa jadi akan mirip banget sama yang diujikan ketika ujian akhir.


Belajarlah dengan berkelompok hanya jika menurutmu itu perlu

Banyak mahasiswa salah mengira bahwa sebuah kelompok belajar selalu memiliki banyak manfaat yaitu lebih banyak otak cerdas, ditambah teman-teman yang bisa menjelaskan isi textbook. Hal ini cukup efektif kalau teman belajarmu setidaknya secerdas kamu juga. 

Waktu ujian bukanlah waktu beramal, di mana waktumu akan dihabiskan untuk ngajarin temanmu. Iya kalau yang nggak dipahami cuma beberapa, lah kalau dia nggak paham sama sekali gara-gara sering bolos kuliah?


Review kuliah dengan dosen atau asisten dosen (asdos)

Salah satu yang sumber informasi terbaik dan seringkali dibeberapa perguruan tinggi hal ini dilakukan, adalah sesi review. Di sesi ini, dosen atau terkadang asdos akan memberimu gambaran tentang ujian akhir. 

Beliau-beliau ini tentu saja kemungkinan akan menjumlahkan poin tinggi dalam mata kuliahnya, memberikan contoh pertanyaan dan permasalahan, memberikan tips belajar, atau kadang cuma bercerita atau menjelaskan secara singkat materi secara relevan dalam kuliahnya yang akan diujikan. Sesi reviewinilah bantuan terbesar dalam belajar untuk menghadapi ujian akhir.


Bawa buku catatan kuliahmu saat ujian akhir (jika diperbolehkan)

The power of open book. Inilah semacam surga dunia bagi mahasiswa, yaitu ketika pengawas mengatakan ujian tersebut adalah ujian terbuka. Biasanya di mata kuliah tertentu, kamu memang diperbolehkan untuk membuka catatan. 

Ketimbang soal-soal yang penuh tipu muslihat, dosen yang memberikan sistem ujian jenis ini ingin melihat sebaik apa kamu bisa mengekspresikan ide-idemu dan mengingat data. Jadi mulai sekarang, rajinlah mencatat saat kuliah. Pastikan catatanmu berada dalam kondisi prima jika kesempatan ujian open book ini tiba-tiba muncul di ujian akhir.


Baca instruksi dan buatlah sebuah rencana

Ketika hari ujian telah tiba dan kamu mendapatkan lembaran ujianmu, periksalah format ujiannya dengan hati-hati. Berapa pertanyaan yang diminta untuk kamu jawab? Apakah ada pilihan ganda? Berapa banyak masing-masing bagian dihitung? Lalu, buatlah rencana (tentatif) sebelum kamu mengerjakan, berapa banyak waktu yang kamu perlukan untuk mengerjakan tiap-tiap soalnya. Kerjakan yang mudah lebih dulu.


Tips Bintang 4

Jangan habiskan terlalu banyak waktu untuk menguraikan jawabanmu. Tulis rumus yang sudah dihafal, atau (kalau ada pilihan ganda) mulai sebuah pertanyaan, kalau sulit lewati dulu, pindah ke pertanyaan lain. Kamu dinilai berdasarkan kualitas jawabanmu, bukan catatan atau kesalahan kapan saat mulai menjawab pertanyaan.


Pastikan untuk mengembangkan jawaban sepenuhnya

Banyak mahasiswa tidak menyadari bahwa pada ujian esai, bagian yang paling dinilai adalah sebaik mana kamu mengembangkan dan menjelaskan jawabanmu, bukan cuma sebenar apa jawaban itu. 

Pertimbangkan untuk menjelaskan poin-poinmu secara lebih detail, sehingga orang lain yang tidak familiar dengan jawabanmu bisa mengerti hanya dari apa yang kamu katakanlah jawabannya.


Permudahlah penilai ujian

Dalam banyak mata kuliah, dosen atau orang lain yang bagian mengoreksi dan memberi nilai akan punya sekitar 70 kertas ujian untuk dibaca dalam waktu 2 atau 2 hari, yang mana sekitar 10 hingga 15 menit tiap kertas. Kamu akan lebih mudah mendapat nilai yang baik jika kamu memperjelas pertanyaan yang kamu jawab.

Mulailah menjawab di kalimat paling awal dari esaimu, tampilkan jawabanmu disemua soal-soal berbasis masalah atau study kasus. Dan yang paling penting, menulislah dengan rapi. Dosen terkadang nggak mau repot-repot membaca tulisan jelek. Cukup mencoretnya dengan pena merah.


Organisir waktu ujian

2 atau 3 jam adalah waktu yang lama. Coba bayangkan ujian akhir adalah waktu kerja, bagilah ke dalam sejumlah sub-sesi. Ambil beberapa menit istirahat sejenak antara setiap pertanyaan atau beberapa bagian pertanyaan.


Jangan panik terlalu cepat

Dalam 3 jam, dihadapkan dengan sejumlah pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda, akan menjadi semacam pasang surut. Entah kamu setelah itu merasa lebih baik, atau lebih buruk tentang bagaimana ujianmu berlangsung. 

Abaikan perasaan seperti itu, atau gampangnya kalau ujian sudah selesai, nggak usah repot membahasnya lagi. Kebanyakan tes dirancang untuk memiliki beberapa pertanyaan sulit, dan dalam beberapa hal, evaluasi diri sendiri yang seperti itu seringkali salah.


Tetaplah tinggal sampai waktu ujian habis

Emang sih, kadang kelihatan kece kalau ujian sudah selesai lebih dulu daripada temen-temen yang lainnya, dan tidak sedikit mahasiswa yang meninggalkan ruang ujian sebelum ujian berakhir karena sudah selesai duluan. Sebenarnya, hal tersebut sama sekali bukanlah hal yang baik untuk dilakukan, karena selalu ada masalah-masalah yang harus berulang kali diperiksa atau esai yang bisa ditambahkan atau dibuktikan.

Meskipun membuat koreksi kecil di jawabanmu, atau menambahkan poin tambahan ke dalam esai (jangan takut membuat paragraf dibatas margin atau di pojokan atas atau bawah halaman), bisa membuat perbedaan antara nilai yang baik dan tidak terlalu baik.


Nah, itu tadi 15 tips yang bisa kamu ikuti untuk menghadapi ujian akhir. Tentu saja selain belajar keras, diperlukan juga doa. Semoga sukses ujiannya!

http://www.berkuliah.com/2014/10/15-tips-keren-ketika-menghadapi-ujian.html

Belajar Kodingan Web Di W3Schools

Pada tugas softskill kali ini saya akan menjelaskan Tutorial mengenai W3Schools. Mungkin W3Schools tidak asing lagi ditelinga kita, terutama para developer. Nah bagi yang belum tahu apa itu W3Schools gausah sedih. Disini saya bakal jelasin apa itu W3Schools. Apa sih W3Schools itu? W3Schools adalah situs web developer informasi, dengan tutorial dan referensi yang berkaitan dengan topic pengembangan web, seperti HTML, CSS, JavaScript, PHP, SQL, dan JQuery. 

Situs ini mendapatkan namanya dari singkatan untuk World Wide Web; W3 adalah numeronym dari WWW. Situs ini menyediakan panduan referensi yang mencakup banyak aspek pemrograman web, termasuk teknologi seperti HTML, XHTML, CSS, XML, JavaScript, PHP, ASP, SQL, dll. W3Schools juga menyediakan ribuan contoh kode. Dengan menggunakan editor online yang disediakan, pembaca dapat mengedit contoh dan mengeksekusi kode eksperimental. 

Bagi kalian yang masih belum jelas menganai apa itu W3Schools. Kalian dapat mendengar Tutorial yang kami sediakan. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba. Salam Developers!




Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/W3Schools

Senin, 16 November 2015

Sejarah Sumpah Pemuda

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
          
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.


Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

          Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

          Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
  •              Abdul Muthalib Sangadji
  •              Purnama Wulan
  •              Abdul Rachman
  •              Raden Soeharto
  •              Abu Hanifah
  •              Raden Soekamso
  •              Adnan Kapau Gani
  •              Ramelan
  •              Amir (Dienaren van Indie)
  •              Saerun (Keng Po)
  •              Anta Permana
  •              Sahardjo
  •              Anwari
  •              Sarbini
  •              Arnold Manonutu
  •              Sarmidi Mangunsarkoro
  •              Assaat
  •              Sartono
  •              Bahder Djohan
  •              S.M. Kartosoewirjo
  •              Dali
  •              Setiawan
  •              Darsa
  •              Sigit (Indonesische Studieclub)
  •              Dien Pantouw
  •              Siti Sundari
  •              Djuanda
  •              Sjahpuddin Latif
  •              Dr.Pijper
  •              Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  •              Emma Puradiredja
  •              Soejono Djoenoed Poeponegoro
  •              Halim
  •              R.M. Djoko Marsaid
  •              Hamami
  •              Soekamto
  •              Jo Tumbuhan
  •              Soekmono
  •              Joesoepadi
  •              Soekowati (Volksraad)
  •              Jos Masdani
  •              Soemanang
  •              Kadir
  •              Soemarto
  •              Karto Menggolo
  •              Soenario (PAPI & INPO)
  •              Kasman Singodimedjo
  •              Soerjadi
  •              Koentjoro Poerbopranoto
  •              Soewadji Prawirohardjo
  •              Martakusuma
  •              Soewirjo
  •             Masmoen Rasid
  •              Soeworo
  •              Mohammad Ali Hanafiah
  •              Suhara
  •              Mohammad Nazif
  •              Sujono (Volksraad)
  •              Mohammad Roem
  •              Sulaeman
  •             Mohammad Tabrani
  •              Suwarni
  •              Mohammad Tamzil
  •              Tjahija
  •              Muhidin (Pasundan)
  •              Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  •              Mukarno
  •              Wilopo
  •              Muwardi
  •              Wage Rudolf Soepratman
  •              Nona Tumbel



          Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :




PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

           Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.


          Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes